Menemukan Tujuan Hidup | Find Your Why

Daftar Isi

memiliki why dalam hidup bukanlah hak istimewa sosial segelintir orang, tapi merupakan hak bagi setiap orang.

 

Buku ini membahas bagaimana cara menemukan tujuan hidup dan bisa menjalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Simon percaya kalau kepuasan dalam hidup adalah hak semua orang. Kita semua berhak bangun di pagi hari dengan semangat untuk bekerja, merasa aman ketika ada di sana, dan pulang ke rumah dengan hati yang puas. Untuk bisa mencapai hal ini, kamu perlu memahami dulu alasan kenapa kamu melakukan apa yang kamu lakukan.

 

Jika di buku sebelumnya, yaitu Start with Why, banyak bercerita soal pentingnya memiliki why dalam hidup, maka di buku ini Simon akan menjelaskan langkah-langkah yang membantu kamu untuk mengimplementasikan Why dalam hidup kamu. Saya merangkumnya menjadi tiga hal menarik dari buku ini:

 

Pertama, tiga langkah menemukan Why:

 

 Menjelaskan tiga langkah untuk menemukan Why dalam hidupmu:

 

     Kumpulkan cerita: Setiap dari kita hanya punya satu Why. Ini bukan tentang siapa kita di masa depan, tapi ini merupakan sesuatu yang menjelaskan siapa kita saat ini, di waktu sekarang. Intinya, Why adalah asal dari semua cerita, cara kita menemukannya yaitu dengan melihat ke belakang, peristiwa apa saja yang memiliki dampak signifikan dalam hidup kita. Coba cari peristiwa atau pengalaman penting apa yang sudah terjadi sejak kamu lahir hingga sekarang. Setelah itu, kamu bisa identifikasi hubungan antar cerita tersebut. Menurut Simon, menemukan Why seperti mencari emas di sungai masa lalu. Emasnya ada di sana, tapi tersembunyi di dalam aliran air sungai. Ketika kamu meluangkan waktu untuk mencari emas satu persatu, barulah kemudian hal itu akan menjadi harta karun bagi hidupmu. Tujuan dari aktivitas ini adalah kamu harus menemukan setidaknya lima cerita yang kamu anggap berpengaruh dalam hidupmu.

     Identifikasi tema: Dari lima cerita itu, pilih satu atau dua cerita yang memiliki dampak yang lebih besar bagi hidupmu. Kamu akan merasa cerita itu memiliki peranan yang lebih penting hingga akhirnya ada suara dari dalam diri kamu yang mengatakan kalau itu adalah jati diri kamu sebenarnya. Tema inilah yang akan menjadi fondasi ketika kamu menuliskan kalimat Why kamu.

     Menuliskan kalimat Why: Tipsnya dalam menulis kalimat ini adalah buat kalimat yang menggambarkan siapa diri kamu. Tidak perlu terlalu rumit, buat kalimat yang simpel dan jelas. Fokuslah pada dampak yang bisa kamu berikan untuk orang lain, dan tuliskan dalam kalimat yang afirmatif. Nantinya, format kalimat Why akan menjadi satu kalimat seperti ini: (Untuk....jadi.....) bagian titik-titik pertama, akan menjelaskan soal apa kontribusi kamu bagi hidup orang lain, dan bagian titik-titik kedua akan menjelaskan soal apa dampak kontribusi kamu.      "Untuk [kontribusi kamu, Sebagai contoh, kalimat Why dari Simon Sinek adalah: "Untuk menginspirasi orang melakukan hal yang menginspirasi mereka, agar bersama-sama kita akan mampu mengubah dunia."

 

 Ada orang yang bisa menemukan Why dalam dirinya dengan mudah, namun ada juga yang kesulitan. Jika kamu merupakan tipe orang yang kedua, maka mungkin kamu bisa meminta bantuan orang lain untuk menemukan Why dalam hidup kamu. Orang tersebut tidak harus merupakan orang terdekat kamu, selama orang tersebut merupakan orang yang cukup perhatian dan mampu bertanya hal yang tepat, dia akan membantu kamu menemukan Why dalam hidupmu. Sebagai contoh, Simon membantu seorang pria bernama Todd dalam menemukan Why hidupnya. Setelah berbicara dengan Simon, Todd menceritakan tiga peristiwa penting dalam hidupnya. Cerita pertama adalah ketika dia kehilangan beasiswa dari olahraga bola basket karena kecanduan. Cerita kedua adalah ketika dia frustasi dan merasa tidak berguna saat bekerja sebagai bartender. Dan cerita ketiga adalah ketika dia membantu seorang gadis untuk mendirikan stan penjualan lemon. Di saat itu, ia merasa berguna. Dari ketiga cerita itu, Simon membantu Todd untuk menemukan Why dalam hidupnya. Setelah digali, Why dari Todd adalah membantu orang lain untuk melakukan hal yang lebih bermakna bagi mereka.

 

Kedua, definisikan How:

 

 Sebelumnya, kita sudah belajar bagaimana menuliskan Why dalam hidup kita. Langkah selanjutnya adalah menuliskan How. Cara menuliskan How yaitu menggunakan Why yang sudah kita tulis sebagai pondasinya. How adalah aksi nyata yang akan mewujudkan Why kamu menjadi kenyataan, dan merupakan strength point kamu.

 Poin penting dalam menuliskan How adalah sama seperti Why. How bukan perilaku yang ingin kita bentuk di masa depan, tapi merupakan perilaku kita saat ini, sesuatu yang kita kerjakan dengan sangat baik. Dalam perjalanannya, mungkin kamu akan menemukan orang yang memiliki Why sama dengan kamu. Itu tidak masalah, tapi How-nya pasti berbeda. How adalah cara setiap orang untuk mewujudkan Why menjadi kenyataan. Sebagai contoh, saya mendefinisikan How menjadi beberapa poin: mengambil perspektif yang berbeda, buat semuanya sederhana, lihat dari sisi positifnya, bagi semuanya, dan fokus pada jangka panjang. Keenam hal ini akan membantu dia untuk mencapai Why-nya, yaitu menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang membuat mereka terinspirasi.

 

Ketiga, bagikan Why kamu:

 

 Ini merupakan bagian ketiga dalam perjalanan untuk menemukan dan mewujudkan Why kamu. Jika kamu sudah tahu apa Why kamu, kemudian apa How-nya, langkah selanjutnya adalah untuk memberitahu ke banyak orang apa Why kamu. Simon memberikan tips sederhana: ketika orang bertanya "Apa sih pekerjaan kamu?", gunakan kesempatan ini untuk menceritakan Why kamu. Ini adalah pertanyaan yang umum dalam acara sosial, dan merubah kesempatan untuk mulai membagikan Why kamu. Mungkin awalnya kamu bisa coba dengan orang asing, karena tidak semua orang nyaman bercerita tentang Why mereka. Inilah keuntungan ketika kamu berbicara dengan orang asing. Jika kamu tidak nyaman, kamu mungkin tidak akan bertemu orang itu lagi. Ketika kamu sering menceritakan apa Why kamu, ini juga merupakan latihan untuk membuang Why kamu menjadi kalimat yang nyaman kamu ucapkan.

 Hal yang lebih penting dari latihan ini adalah ketika kamu memberitahu orang lain tentang Why kamu, maka secara tidak langsung kamu juga sedang membuat komitmen untuk mewujudkan apa yang kamu ucapkan. Coba bayangkan ketika ada orang tanya "Apa pekerjaanmu?", terus kamu bilang "Membantu orang menjadi versi terbaik dari diri mereka", pasti banyak orang yang memberikan kamu tatapan aneh ketika mereka mendengarnya. Itulah sebabnya kamu butuh aksi nyata untuk mendukung apa yang kamu katakan. Reaksi orang pasti akan berbeda ketika seorang coach terkenal yang bilang kalimat itu. Mereka cenderung akan lebih percaya, karena ada aksi nyata yang telah dilakukan oleh orang tersebut.

 Selain kamu bagikan pada orang lain Why kamu, juga penting untuk diketahui bagi semua orang yang ada dalam perusahaan yang kamu punya. Mungkin dalam perjalanannya, ketika perusahaanmu masih kecil, semua orang tahu apa Why kamu, apa Why usahaan yang kamu miliki. Tapi dalam proses menjadi besar, pemahaman tim tentang Why mungkin pelan-pelan bisa berkurang, atau bahkan hilang. Itulah sebabnya kamu perlu menuliskan itu ke dalam visi, misi, dan budaya perusahaan. Intinya adalah jangan berhenti untuk ceritakan apa Why kamu di setiap kesempatan. Seperti halnya kata Simon, "Jika kamu menyimpan Why kamu di secarik kertas yang kamu taruh di laci, maka yang kamu punya hanyalah secarik kertas di dalam laci. Tapi ketika kamu hidup berdasarkan Why kamu, maka hidupmu akan bersinar, dan begitu juga orang di sekitarmu."

 


Tion Iswanto
Tion Iswanto Jadikan kekurangan sebagai pemacu semangat untuk terus berkarya dan berbagi pengalaman

Posting Komentar